Pada Minggu, 3 Agustus 2025, Nagari Kudu Gantiang menjadi saksi sebuah kegiatan besar dan terorganisir untuk memberantas hama tupai. Acara ini merupakan wujud kolaborasi efektif antara Pemerintahan Nagari Kudu Gantiang dengan Mahasiswa KKN UIN IB Padang 2025.

Kegiatan perburuan tupai ini diikuti oleh 22 Komunitas Club Penembak se - Kota dan Kabupaten Padang Pariaman, menunjukkan skala dan antusiasme yang luar biasa. Para peserta, dengan semangat gotong royong dan tekad kuat, bahu-membahu untuk mengatasi masalah hama tupai yang selama ini meresahkan petani.

Nama - nama Komunitas Club Penembak yang ikut serta :

1. Club Teksas SK
2. Club Elang Sniper
3. Club Garuda Sena
4. Club Patriot SC
5. Club BTA
6. Club Garuda Saiyo
7. Club GHPC Padang
8. Club Parma Sniper
9. Club Kates
10. Club Amsumagas
11. Club RHC Sumbar
12. Club SPC Patamuan
13. Club PPHt Sicincin
14. Club WSSC Padang
15. Club Garudo SC
16. Club Selaras Pariaman
17. Club PSC Pariaman
18. Club Penembak Lintas
19. Club Algumer
20. Club PBHC
21. Club MHC Merapi Hunter Club Tanah Datar
22. Club BSC Padang Pariaman

Operasi perburuan ini berhasil menembak mati lebih dari 750 ekor tupai, sebuah angka yang fantastis dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi para petani di Nagari Kudu Gantiang. Hama tupai dikenal sebagai pengganggu utama tanaman perkebunan, terutama kelapa, yang menjadi salah satu komoditas andalan masyarakat setempat.

Wali Nagari Kudu Gantiang, Bapak Jhoni Bahrul Fuadi, menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam atas terlaksananya kegiatan ini. "Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam acara ini," ujarnya.

Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah nagari, mahasiswa, dan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan bersama. Kegiatan ini bukan hanya berhasil memberantas hama, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga dan berbagai pihak yang terlibat.

Keberhasilan operasi ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan petani di Nagari Kudu Gantiang. Dengan berkurangnya populasi tupai, hasil panen perkebunan diharapkan dapat meningkat, sehingga perekonomian masyarakat pun semakin membaik.

Acara ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi yang terjalin dengan baik dapat menghasilkan solusi yang efektif dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh komunitas.